Namun tak terungkap.
Salahku,
Namun tak pernah jelas.
Apa mahu mu ,
Tak pernah sekali kau bilang.
Bicara lah sayang ,
Aku pasti itu solusinya.
Tangis aku ,
Tak bisa menyimpul jawapan .
Teriakku,
Hanya menjadikan aku seperti hamba cinta,
Walau acapkali aku bilang ke hati yang kau satu satunya yang bertakhta ,
Namun apa aku masih satunya yang berada di hati mu ?
Pedih ,
Pastinya ada.
Kau pilih tuk berdiam membiarkan aku tanpa pesan.
Aku belum tuli ,
Justeru aku mahu mendengar suara mu .
Aku masih juga belum buta ,
Kerna itu aku memilih untuk melihat mu.
Aku juga masih belum kudung ,
Kerna itu aku bermatian mahu membelaimu .
Benar ,
Kau dan aku masih ada ceritanya .
Namun apa cerita kita masih sama seperti dulunya ?
Saat kau ucap segala janji manis dunia,
Saat kau bilang aku diantara 1001 gadis di alam nyata ,
Saat kau kata cinta yang terlalu sukar untuk dibayang minda,
Saat kau bisik pesan yang kau bakal sentiasa ada bersama ku.
Namun jelas ,
Dimana semuanya ?
Aku kini umpama pohon tunggal tiada berteman .
Patah aku ,
Bisa jadi patah sendirian .
Layu aku,
Juga bakal sendirian.
Aku masih perlukan kamu .
Segala pahit ,
Jerih perih ,
Suka ketawa kita bersama ,
Takkan pernah luntur dari ingatan kepala .
Kerna apa usah ditanya ,
Kerna ,
Kau ,
yang selamanya bernama ,
Cinta.
No comments:
Post a Comment